Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mendes Abdul Halim Lepas KKN Virtual IAIN Tulungagung

Mendes Abdul Halim Lepas KKN Virtual IAIN Tulungagung



Berita Baru Jatim, Tulungagung — Sebanyak1.537 mahasiswa IAIN Tulungagung melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Virtual Dari Rumah (VDR). Pelaksanakaan KKN itu dilepas secara resmi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar, Senin (20/7) secara online.

Dalam sambutannya, Menteri Abdul Halim Iskandar berharap KKN di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini bisa dilaksanakan dengan baik. Alasannya, adanya KKN akan memberikan dampak yang baik untuk masyarakat pedesaan.

Menurutnya program KKN yang dilakukan oleh LP2M IAIN Tulungagung sangat menarik. Sebab, salah satu fokusnya tentang pendampingan badan usaha milik desa (Bumdes).

“Saat ini tidak banyak Bumdes yang bisa bertahan dalam kondisi yang sangat sulit. Hanya sekitar puluhan ribu bumdes saja yang masih bisa bertahan di seluruh Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa bisa ikut mengawal agar Bumdes bisa bertahan dan terus berkembang,” ujar Gus Meteri.

“Dengan begitu, KKN ini sejalan dengan Kementerian Desa,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Gus Menteri mengatakan perlu ada penguatan pendataan Bumdes. Harapannya, bumdes bisa meregistrasikan diri ke Kementerian Desa yang selanjutnya mendapatkan nomor. Selanjutnya, Kemendes bisa turut mengawal bumdes tersebut.

“Semoga mahasiswa bersama dosen pembimbing lapangan bisa mendampingi bumdes,” katanya.

Mantan ketua DPRD Jawa Timur ini pun meyakini IAIN Tulungagung yang sebentar lagi menjadi UIN Tulungagung dapat menjadi penerus sejarah peradaban Indonesia.

“Semoga IAIN Tulungagung semakin jaya. Selamat menjalankan KKN,” terangnya melepas secara resmi mahasiswa yang akan ber-KKN.

Sementara itu, Dirjen PDT Kementerian Desa PDTT RI, Drs. Samsul Widodo, M.A menegaskan konsep KKN VDR bisa dimaksimalkan untuk mengangkat produk pedesaan ke pasar.

“Saya yakin mahasiswa mampu memberikan pendampingan agar pemasaran produk di desa,” terangnya.

Salah satunya, dengan memanfaatkan toko online yang sudah banyak di Indonesia. Dia menjelaskan, jika perekonomian di desa berputar maka di kondisi yang cukup sulit ini maka akan tetap bisa bertahan.

“Banyak produk-produk di desa yang bisa dipasarkan dan dikembangkan,” terangnya.

Rektor IAIN Tulungagung Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag mengatakan berlangsungnya KKN ini diharapkan mampu menjadi tonggak kehidupan baru dalam berbangsa dan bernegara. Menurut Rektor, adanya pandemi ini terdapat hal yang terdampak. Yakni sektor ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan adanya negara yang telah menyatakan resesi.

“Untuk itu, KKN ini sebagai kekuatan untuk terus mengangkat potensi yang kita punya,” terangnya.

Guru besar dalam bidang filsafat tersebut mengajak mahasiswa untuk terus menggali potensi desanya masing-masing.

“Kita ini punya banyak potensi. Kita punya potensi alam. kita punya laut, gunung hutan, dan sawah. Dan itu tentu yang terpenting bagaimana potensi bisa dikembangkan secara baik hingga meningkatkan UMKM di desa. Karena itu, keberadaan bumdes menjadi jawaban penting di saat kondisi ekonomi global melah,” jelasnya.

Maftukhin menambahkan, perekonomian di desa adalah soko guru. Untuk itu, dia berharap mahasiswa bisa turut berperan saat melaksanaan KKN saat ini.

Ketua LP2M IAIN Tulungagung Ngainun Naim menjelaskan, KKN yang digelar pada tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, program pengabdian masyarakat harus tetap berjalan.

“KKN kita ini virtual yang di lakukan di rumah. Jadi mahasiswa berada di desanya masing-masing. Salah satunya mereka bisa ikut menganalisa potensi yang ada di desa,” terang dia.

Tentang Bumdes, lanjut Naim, mahasiswa diminta untuk membuat profilnya. Meski, tidak menutup kemungkinan bisa ikut dalam memasarkan produk yang dihasilkan bumdes itu sendiri melalui dunia maya.

“Semua kegiatan yang diadakan mahasiswa harus tetap menaati protokol kesehatan,” tegasnya.

Dikatakan Naim, mahasiswa juga melakukan pengabdian moderasi beragama dengan ikut menyebarkan kedamaian di media sosial. [Zainul Muhammad]

beras