Merawat Harapan, Mengejar Beasiswa
Oleh: Riza Ummami*
Kolom – Bagi sebagian orang, salah satu target yang harus dicapai ketika menjadi seorang mahasiswa adalah berhasil memperoleh beasiswa. Memang target orang lain tidak harus kita patuhi. Hanya saja tak ada salahnya, selagi berada dalam koridor yang baik dan merupakan hal yang positif.
Pengamatan saya, melihat orang-orang yang berhasil mendapatkan beasiswa, semasa hidupnya cukup menjadi mahasiswa sangat terarahkan. Di titik itu, terbesit dalam kepala, bahwa ternyata manfaat mendapatkan beasiswa tak sekadar nominal uang semata. Lebih dari itu, ada banyak dukungan lain yang akan kita peroleh saat menerima beasiswa.
Kondisi itu yang ang membuat saya semakin bersemangat untuk mendapatkan beasiswa di kampus. Sekira 2019 saya resmi menjadi seorang mahasiswa. Dua tahun berselang, 2021, beasiswa pertama saya dapatkan. Catatan sumir ini saya rangkai untuk sekadar berbagi cerita tentang saya dan beasiswa.
Pertama, siapa yang butuh dia yang harus mencari. Saya setuju dengan ungkapan itu, karena saya sudah mengalaminya sendiri. Sebagai seorang yang membutuhkan beasiswa, kita tidak boleh diam, duduk dan termenung menunggu informasi itu datang. Tapi kita harus bergerak mencari sendiri. Caranya, maksimalkan penggunaan media sosial dengan baik. Ikuti akun-akun yang membahasnya seputar beasiswa. Kemudian cari tau beasiswa apa saja yang menjadikan kampus kita sebagai mitranya.
Kedua, cari tahu lebih dalam tentang informasi beasiswa tersebut. Ada banyak beasiswa yang tersedia sebenarnya sejak saya masih mahasiswa baru. Mungkin belum rezekinya, kriteria yang saya miliki selalu tidak cocok dengan kriteria pendaftar beasiswa tersebut. Akhirnya saat semester 3 saya menemukan satu beasiswa yang bisa didapatkan oleh mahasiswa semester 5. namanya Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) Dalam Negeri. Disini sifat kepo sangat dibutuhkan. Saya mencari tahu apa saja yang menjadi persyaratannya melalui web mereka yaitu beasiswa.baznas.go.id. Di sana akan kalian temukan banyak informasi, dari mulai persyaratan, time line dan lainnya.
Ketiga, persiapkan berkas dengan baik. Walaupun terhitung saya masih semester tiga saat itu, tapi ada salah satu berkas yang menurut saya perlu dipersiapkan jauh hari. Yaitu surat rekomendasi dari tokoh masyarakat. Saat itu yang saya pikirkan, bagaimana tokoh masyarakat memberikan rekomendasi atau penilaian baik kepada saya, kalau saya sendiri belum pernah berkontribusi baik kepada mereka. Akhirnya pada saat itu kebetulan jga pandemi sedang naik-naiknya yang mengharuskan saya kuliah dari rumah.
Menurut saya, tuhan memberikan keberkahan juga kepada saya ditengah keadaan seperti itu. Saya bisa membantu mengajar lembaga tahfidz yang baru berdiri tahun itu juga di desa saya. Dan saat pendaftaran saya meminta rekomendasi dari pendiri yayasan tahfidz tersebut yang kebetulan juga tokoh masyarakat di desa saya.
Keempat, catat waktu penting beasiswa. Bermodalkan beasiswa tahun itu, saya langsung membuat time line pendaftaran beasiswa. Sehingga semua bisa dimaksimalkan dengan baik.
Berikut time line beasiswa BAZNAS tahun saya mendaftar.
Pendaftaran online 16-31 Agustus 2021, Seleksi administrasi 1-3 September, Pengumuman lolos administrasi 6 September 2021, Seleksi wawancara 8-15 September 2021, Pengumuman lulus tahap akhir 17 September 2021 dan terakhir Penandatangan akad beasiswa 20-24 September 2021.
Kelima, Perbanyak do’a dan dukungan. Benar sebuah kalimat “do’a tanpa usaha adalah bohong, usaha tanpa do’a adalah bohong”. Sebesar apapun usaha kita jangan lupa iringi dengan do’a. Memohon kepada yang maha kuasa, tiada daya dan upaya kita tanpa bantuannya. Mohon do’a kepada bapak dan ibu, ridho mereka juga ridho yang maha esa. Mohon dukungan kepada, keluarga, teman, dosen, senior, siapapun yang berada di dekatmu. Kita tidak pernah tahu, do’a siapa yang akan diijabah oleh Allah SWT.