PWNU Jatim Launching Countdown Jelang 1 Abad NU
Berita Baru, Surabaya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim me-launching Countdown 1 Abad NU menjelang perayaan 1 Abad NU, Selasa (31/05/2022) di Auditorium KH. Hasyim Asy’ari PWNU Jatim.
Kegiatan yang dikemas dalam acara halal bihalal ini di hadiri Rais Aam PB NU KH Miftahul Ahyar dan juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutannya, Khofifah mengapresiasi adanya penampilan dan iringan orkestra pada kegiatan Halal Bihalal. Menurutnya, biasanya dalam berbagai acara yang diselenggarakan pengurus NU pembacaan Sholawat Nabi diiringi dengan musik rebana. Namun dalam kegiatan ini yang mengiri adalah musik orkestra dari siswa-siswi NU asal Gresik.
“Mudah-mudahan ini menjadi kebangkitan berkesenian dilingkungan NU menjelang Satu Abad NU,” harap Khofifah.
Ketua PP Muslimat MU itu menceritakan, Potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2022 berdasarkan wilayah, produksi padi di Jawa Timur merupakan yang terbesar sepanjang Januari-April 2022 mencapai 4,75 juta ton GKG.
Produksi padi terbesar kedua ditempati Jawa Tengah dengan capaian 4,58 juta ton GKG. Diikuti produksinya di Jawa Barat 3,98 juta ton GKG,
“Basis jama’ah NU adalah di pedesaan. Kami mengajak bersama-sama untuk memajukan ekonomi pedesaan utamanya disektor pertanian. Sejak dua tahun terakhir surplus produksi padi Jatim mengungguli Provinsi Jateng. Potensi tersebut harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk menopang kebutuhan perekonomian nasional,” terangnya.
Ketua PW NU Jatim, KH Marzuki Mustamar mengatakan, salah satu keputusan Konferensi Besar (Konbes) NU 20-22 Mei 2022 adalah berakhirnya moratorium pengkaderan baik MKNU maupun PKPNU.
Menurutnya, PBNU melakukan penyempurnaan dengan penjenjangan kaderisasi menjadi tiga tingkat. Pengaderan yang lebih tertata ini merupakan bagian dari konsolidasi organisasi.
Selain itu, Kurikulum materi pengaderan baru mengacu kepada materi di PKPNU dan MKNU ditambahkan dengan materi baru yang menyangkut visi ketua umum dan program kepengurusan periode 2022-2027.
“Hasil Kombes juga membuka kembali penerbitan kartu anggota NU dengan mengedepankan basis manfaat bagi pemilik kartu,” katanya.
KH Marzuki Mustamar juga mendorong seluruh elemen NU untuk terus berupaya terkait pendirian fasilitas kesehatan milik NU. Tak hanya itu, dirinya juga berharap agar pendirian Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU).
“Di momen satu abad NU nanti saya harap pendirian 100 Cabang BMTNU dapat segera terwujud,” ujarnya.
Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Rosyad Gesek, Malang itu berharap adanya peningkatan di sektor perekonomian. Hal ini perlu dilakukan agar saat momentum satu abad NU ikhtiar kemandirian ekonomi jamiyah terealisasi dengan baik.
“Semisal berdirinya Harum Mart yang saat ini sudah memiliki jaringan yang cukup banyak dan tersebar dimana-mana, itu perlu terus dilakukan,” tegasnya.
Dijelaskan, bahwa Harum Mart ini menyediakan rak khusus untuk menjual produk-produk lokal. Misal di Malang, harus ada sekian rak untuk kripik tempe, kripik nangka, dan segala macam makanan khas Malang lainnya.
“Hal yang demikian tidak mematikan ekonomi masyarakat sekitar. Malah justru membuka peluang bagi industri rumahan yang penjualannya telah difasilitasi di Harum Mart,” ungkapnya.
Pihaknya juga menginginkan di momen satu abad NU nanti perolehan Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) mencapai Rp1 triliun. “Tahun 2021 mencapai Rp800 milliar lebih. Tahun 2023 kalau bisa LAZISNU se-Jatim bisa mencapai Rp1 triliun,” harapnya.
“Kemudian, untuk mensyukuri NU sampai yang telah berusia satu abad, pada tanggal 16 Rajab nanti PWNU Jatim akan menyelenggarakan ijazah kubro. Insyaallah, satu juta jamaah,” imbuhnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kapolda Jatim dan juga jajaran Forkopimda Jatim serta Pengurus PW NU Jatim dan Pengurus Cabang NU 38 kabupaten dan kota.