Rentan Dikorupsi, DPP GMNI Soroti Anggaran Pendidikan

Berita Baru, Jakarta – Menyoroti besarnya anggaran pendidikan di tahun 2021 sebanyak 550 Triliun Rupiah, Ketua DPP GMNI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Syam Firdaus Jafba angkat bicara.

Syam mengatakan bahwa anggaran tersebut berpotensi semakin membuka lebar terjadinya korupsi dan penyelewengan anggaran. “Sehingga pendidikan di Indonesia bukannya semakin maju, malah mundur dan hanya menguntungkan segelintir orang,” jelasnya pada Selasa (7/11).

Firdaus Jafba mencontohkan temuan di Kota Bekasi terkait penyelewangan dana BOS afirmasi dan kinerja pada Juni lalu. Kejadian serupa, katanya, bisa terjadi di daerah lain.

“Saat Pandemi sedang melanda, pendidikan harus dijadikan skala prioritas bukan malah terjadi penyelewengan,” tambahnya.

Syam Firdaus Jafba menghimbau kepada Seluruh Kader GMNI Seluruh Indonesia agar dapat memantau kinerja Dinas Pendidikan di daerah-daerah. Hal itu, menurutnya, agar bantuan yang diberikan pemerintah pusat sebagai upaya meningkatkan mutu Pendidikan dapat tepat sasaran, sesuai dengan peruntukannya.

“Bayangkan untuk Kota Bekasi saja, dana bantuan tablet yang diluncurkan sebesar mencapai nominal 7 miliar, sungguh sangat disayangkan apabila dana pendidikan yang diserap dari APBN tidak jelas peruntukannya kemana,” pungkasnya.