Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sejarah Diwajibkannya Puasa Ramadhan Bagi Umat Islam

Sejarah Diwajibkannya Puasa Ramadhan Bagi Umat Islam



Berita Baru, Surabaya – Sejarah diwajibkannya puasa Ramadhan tentu menjadi hal yang sangat penting bagi umat Islam. Apalagi sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan suci Ramadhan. Oleh karena itu, simak uraian lengkapnya di bawah ini untuk mengetahui bagaimana sejarahnya.

Mengenal Sejarah Diwajibkannya Puasa Ramadhan

Pada dasarnya, bukan Nabi Muhammad SAW yang pertama kali menunaikan ibadah puasa Ramadhan, melainkan Nabi Nuh. Nabi Nuh menunaikannya sesudah turun dari bahteranya.

Sebagaimana yang umat muslim ketahui bahwa Nabi Nuh memiliki bahtera yang menyelamatkannya, kaum pengikutnya, hingga berbagai jenis hewan yang berpasang-pasangan dari badai dan banjir mengerikan. Karena selamat dari musibah tersebut, Nabi Nuh lantas menjalankan puasa Ramadhan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

Kemudian Nabi Muhammad SAW pernah hijrah di Madinah dan mengetahui ada orang Yahudi yang menunaikan puasa pada 10 Muharram.

Mereka melakukan ibadah tersebut sebagai wujud syukur kepada Allah SWT karena menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari ajaran Raja Fir’aun.

Nabi Muhammad SAW lantas memerintahkan umatnya untuk ikut berpuasa di tanggal tersebut sebagaimana sejarah diwajibkannya puasa Ramadhan.

Umat muslim mengenal ibadah puasa pada tanggal 10 Muharram ini sebagai hari Asyura. Kemudian Allah berfirman mewajibkan umat muslim yang tidak dalam perjalanan dan kondisinya sehat untuk tetap berpuasa hingga matahari terbenam.

Pada dasarnya, Allah SWT mewajibkan umat muslim untuk berpuasa di tahun kedua Hijriyah. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk mengganti arah kiblat yang awalnya di Baitul Maqdis, Palestina, menjadi Masjidil Haram yang ada di Mekah.

Kemudian untuk ayat yang menjelaskan kewajiban bagi umat muslim dalam menunaikan puasa Ramadhan sendiri yang ada di QS Al Baqarah ayat 183. Umat muslim sudah seharusnya tidak hanya mengetahui, namun juga menunaikannya sebaik mungkin.

Tahapan Perintah Puasa Ramadhan

Dalam sejarah diwajibkannya puasa Ramadhan ini pun berlangsung secara bertahap. Tahapan yang pertama ialah boleh memilih apakah menjalankan puasa atau memberi makan satu orang miskin setiap hari.

Lalu tahapan kedua ialah jika ada orang yang menjalankan puasa dan tertidur sebelum berbuka, maka tidak boleh berbuka hingga malam selanjutnya. Kemudian tahapan ketiga ialah puasa wajib sejak terbit fajar sampai dengan terbenam matahari.

Di awal syariat puasa, sebenarnya umat Islam masih boleh makan, minum, maupun melakukan hubungan suami istri sesudah berbuka sampai sholat Isya dan tidur. Akan tetapi setelahnya, umat muslim tak boleh lagi melakukan hal tersebut sampai waktu berbuka tiba.

Kondisi ini membuat umat muslim kesulitan dalam mematuhinya. Pada akhirnya, Allah SWT menurunkan QS Al Baqarah ayat 187 yang berisikan umat muslim boleh makan, minum, maupun berhubungan suami istri sepanjang malam sampai terbit fajar.

Keutamaan Puasa Ramadhan

Dibalik sejarah diwajibkannya puasa Ramadhan tadi, sebenarnya memiliki banyak keutamaan. Adapun beberapa keutamaannya ialah sebagai berikut.

Ada Malam Lailatul Qadar

Malam lailatul qadar hanya ada di bulan suci Ramadhan sehingga jadi keistimewaan tersendiri. Malam lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik daripada 1000 bulan.

Karena hal itu, malam lailatul qadar juga sering terkenal dengan sebutan malam kemuliaan. Bahkan kitab suci Al Quran turunnya di malam lailatul qadar tersebut.

Malam lailatul qadar sendiri adanya di 10 hari terakhir saat bulan Ramadhan. Tepatnya di malam-malam ganjil. Di malam-malam tersebut pintu langit terbuka.

Doa apapun akan Allah SWT kabulkan. Karena hal itu, umat muslim perlu memanfaatkannya untuk melakukan berbagai amalan dan taubat. Hal ini termasuk ke dalam sejarah diwajibkannya puasa Ramadhan.

Penuh Keberkahan

Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan. Di bulan tersebut, setan dibelenggu oleh Allah SWT.

Tak hanya itu, Allah SWT juga menutup pintu neraka dan membuka pintu surga selebar-lebarnya. Hal ini memiliki makna bahwa Allah SWT memudahkan beragam bentuk ketaatan di bulan Ramadhan seperti halnya puasa maupun sholat malam.

Mengetahui hal itu, sudah semestinya umat muslim menjauhi berbagai bentuk maksiat dan memperbanyak ibadah hanya kepada Allah SWT. Akan sangat merugi apabila umat muslim tidak memanfaatkan bulan Ramadhan semaksimal mungkin.

Setelah menyimak uraian di atas, umat muslim bisa tahu bagaimana sejarah diwajibkannya puasa Ramadhan. Pahami juga keutamaannya dan jalankan sebagaimana perintah Allah SWT.

beras