Sekjen PKB Sebut KH Nawawi Abdul Djalil Sebagai Ulama Salaf Berpikiran Modern
Berita Baru, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP PKB M. Hasanuddin Wahid sangat berduka atas wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri KH Nawawi Abdul Djalil. Umat muslim kehilangan sosok ulama khos karismatik yang sangat tawadlu’.
“Beliau sosok kiai yang sangat tawadlu’ dan ta’dzim luar biasa. Kami semua berduka yang amat mendalam atas kepergian sang penyangga umat,” ungkapnya, pada Minggu (13/6/2021).
Anggota DPR RI Dapil Malang Raya itu mengenang sosok almarhum sebagai kiai alim yang salaf tapi berpikiran modern.
Pondok pesantren Sidogiri sebagai pesantren salaf tertua di Indonesia tetap teguh menjunjung tinggi ajaran para salafussolih. Bahkan, ujar Cak Udin sapaan akrabnya, KH Nawawi istiqomah meneruskan ajaran salaf di pesantren meskipun di tengah santernya arus globalisasi.
Menurut Cak Udin, KH Nawawi dikenal sebagai seorang yang memiliki pendirian kuat. Perannya kepada bangsa, negara dan agama akan terus dikenang sepanjang masa.
“Salah satu gerakan yang dilakukan adalah membawa pesantren dengan model pesantren berdikari dan mandiri melalui model pengembangan BMT-BMT Syariah,” terangnya.
KH Nawawi mengasuh Pondok Pesantren Sidogiri sejak 2005. Ia menggantikan pengasuh sebelumnya, KH Abdul Alim bin KH Abdul Jalil yang wafat pada 2005.
Dalam perjalanannya, Pondok Pesantren Sidogiri terus mengembangkan pendidikan pesantren salaf dan gerakan ekonomi umat. hampir setiap kabupaten kota di seluruh Indonesia memiliki gerai Basmalah.
Selain itu, satu hal yang melekat pada diri KH Nawawi kata Cak Udin, adalah penghormatannya kepada tetangga dan masyarakat umum. Ia tidak pernah membedakan strata sosial masyarakat.
“Beliau mementingkan undangan tetangga atau masyarakat daripada undangan acara-acara besar. Itu nilai tinggi yang dimiliki beliau,” jelasnya.
KH Nawawi Abdul Djalil wafat pada Minggu (13/6/2021) pukul 16.40 WIB. Sekjen PKB Hasanuddin Wahid berharap, santri, wali santri, simpatisan, dan murid-muridnya meneladani sosok beliau sehingga mendapatkan cipratan barokah.