Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Setelah Berpulang, Kezuhudan Kiai Nawawi Wajib Diteladani
Setelah Berpulang, Kezuhudan Kiai Nawawi Wajib Diteladani. (Foto: Times Indonesia)

Setelah Berpulang, Kezuhudan Kiai Nawawi Wajib Diteladani



Berita Baru Jatim, Pasuruan – Wafatnya KH Nawawi Abdul Djalil bukan hanya duka bagi Pondok Pesantren Sidogiri. Umat Islam berduka ketika kabar meninggalnya beliau menyebar di media sosial.

Kiai merupakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini dikenal sebagai Kiai Sepuh yang dihormati di kalangan warga Nahdliyin.

Dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, Kiai Nawawi duduk sebagai anggota Ahlul Halli Wal-Aqdi (AHWA) yang bermufakat untuk menentukan kepemimpian di dalam organisasi Islam berdiri 1926 ini.

Salah seorang alumni Sidogiri Muhammad Syahril mengungkapkan, Kiai Nawawi dikenal sebagai ulama zuhud dan bersahaja.

“Salah satu bukti kezuhudan beliau yang sangat terkenal ialah saat suatu waktu beliau ke Surabaya. Bawa mobil. Pulangnya naik bus. Mobil ditinggalkan. Saat dikonfirmasi, beliau dengan santai menjawab lupa,” tegas Syahril kepada kabarmadura.id

Pria asal Pakong, Kabupaten Pamekasan menegaskan, bagi Kiai Nawawi dunia ini hanyalah sementara. Sehingga hatinya tidak terikat oleh kehidupan yang fatamorgana ini.

Dalam hal kesahajaan, ungkapnya, Kiai Nawawi dikenal sebagai kiai yang suka blusukan ke kamar-kamar santri. Tanpa berjarak, Kiai Nawawi sangat dekat dengan santrinya.

“Beliau tidak sungkan membangunkan sendiri para santri untuk beribadah dan belajar. Beliau menghendaki para santrinya memuthala’ah pelajaran di malam hari. Kami bersaksi beliau orang baik,” tegas Syahril.

beras