Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kemendikbud Dicari Mahasiswa
Kemendikbud RI, Nadiem Makarim (foto: Instagram/@nadiem_makarim__)

Tagar Kemendikbud Dicari Mahasiswa Trending Topic di Twitter, BEM SI: Mendikbud Kemana?



Berita Baru Jatim, Jakarta — Tagar #MendikbudDicariMahasiswa yang bermula dari seruan Aliansi BEM Seluruh Indonesia di akun resmi mereka kini menjadi trending topic di Indonesia hingga menduduki diurutan ketiga, Selasa Malam, (2/6/20).

BEM SI menghendaki audiensi untuk membahas semua persoalan pendidikan, mulai dari perguruan tinggi dan Dikdasmen, dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

Namun hingga saat ini, pihak Kemendikbud belum merespon undangan audiensi tersebut. Ajakan audiensi itu disampaikan pada hari pendidikan nasional (Hardiknas) pada 2 Mei lalu yang tidak digubris oleh pihak Kemendikbud.

“Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bersama-sama melakukan aksi media, dengan meramaikan dunia maya, khususnya di Twitter,” tulis akun @aliansibem_si.

Hal itu dikarenakan mhasiswa merasa kecewa dengan kebijakan yang dikeluarkan Nadiem Makarim. “Diajak audiensi susah, mendikbud ke mana?” tulisnya.

Kebijakan Kampus Merdeka ala Nadiem Makarim juga dipertanyakan oleh BEM SI “Kebijakan kampus merdeka, kampusnya merdeka, mahasiswanya sengsara,” tambahnya.

Dalam keterangannya, Ketua BEM SI, Remi Hastian, menjelaskan, salah satu tuntutan mahasiswa adalah meminta Nadiem Makarim memberikan relaksasi biaya kuliah atas dampak penerapan belajar dari rumah dan berbagai fasilitas kampus tidak dapat diakses.

Selain itu, Remi menyebut perkuliahan mahasiswa terbebani dengan kuota internet sebagai pengganti perkuliahan melalui dalam jaringan (daring).

“Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, BEM SI menyoroti pemotongan dana abadi, pembatalan Ujian Nasional (UN) akibat corona, praktik katalisasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) seperti jalur zonasi” katanya.

Dilansir Gelora.co Remi menjelaskan, pemerintah telah menggelontorkan dana stimulus fiskal untuk berbagai sektor yang terdampak Covid-19 senilai Rp 405,1 triliun.

Dana pendidikan yang akan dipotong yakni pemotongan tunjangan guru sebesar Rp3,3 triliun, tunjangan profesi guru PNS dari Rp53,8 triliun menjadi Rp50,3 triliun.

Juga penghasilan guru PNS dari Rp698,3 triliun menjadi Rp454,2 triliun, dana BOS dari Rp54,3 triliun menjadi Rp53,4 triliun, BOP PAUD dari Rp4,475 triliun menjadi 4,014 triliun dan BOP kesetaraan dari 1,477 triliun mejadi Rp1,195 triliun.

“Dana pendidikan sangat penting dalam menjaga keberlangsungan proses mencerdaskan kehidupan bangsa. Anggaran infrastruktur dan transportasi padahal bisa menjadi solusi dibanding menggunakan dana abadi pendidikan,” pungkasnya.

beras