Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tanpa Kesepakatan Dewan, Pembangunan GOR Bung Karna Tuai Kritik Pedas

Tanpa Kesepakatan Dewan, Pembangunan GOR Bung Karna Tuai Kritik Pedas



Berita Baru, Situbondo – Pemerintah Kabupaten Situbondo menggagas pembangunan Gedung Olahraga (GOR) bernama Bung Karna di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo Jawa Timur.

Pembangunan tersebut sudah dimulai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan secara resmi oleh Bupati Situbondo Karna Suswandi.

Peletakan batu tersebut sebagai pertanda dimulainya proyek yang bernilai miliaran rupiah yang dianggarkan dari APBD itu dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024.

Namun, pemberian nama dan juga anggaran GOR Bung Karna menjadi sorotan dan menuai banyak kritikan.

Pasalnya, dana pembangunan GOR Bung Karna awalnya dianggarkan senilai Rp22 miliar namun berubah menjadi Rp30,9 miliar.

Adapun perubahan nama tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan DPRD setempat.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Anggota Komisi III DPRD Situbondo, Johantono yang mengatakan perubahan anggaran dari Rp22 miliar menjadi Rp30,8 miliar tanpa sepengetahuan dewan.

“Kenaikan perubahan yang awal anggarannya Rp22 miliar menjadi Rp30,8 miliar tanpa sepengatahuan DPRD,” kata Johantono kepada wartawan, Kamis (20/06/2024).

Lebih lanjut, Johantono menyampaikan bahwa seharusnya jika ada perubahan anggaran Pemkab Situbondo berkonsultasi dengan DPRD terlebih dahulu.

Bentuk konsultasi yang dimaksud ninimal Pemkab Situbondo mengirim surat pemberitahuan kepada DPRD setempat.

Selain itu, Johantono juga mengatakan jika awalnya GOR di Kecamatan Panarukan tersebut Namanya disepakati sebagai Gedung Olahraga pada nomenklatur APBD 2024.

“Pada nomenklatur APBD 2024 disepakati anggaran pembangunan GOR sebesar Rp22 miliar dan namanya hanya Gedung Olahraga bukan GOR Bung Karna,” ujarnya.

Menurut Johantono, menyoal penamaan yang disamakan dengan Gelora Bung Karno (GBK) merupakan hal sangat jauh berbeda.

“Beliau (Sukarno) adalah seorang proklamator kemerdekaan negara dan memiliki peran yang besar untuk bangsa,” katanya.

Selain itu, Johantono menyampaikan dirinya sangat menyayangkan tindakan Bupati Situbondo Karna Suswandi yang telah menaikkan anggaran secara ‘diam-diam’ dan beri nama yang dinilai tidak tepat.

“Pemberian nama itu seakan-akan bupati gila hormat karena tidak ada pondasi sejarah, kami juga tidak pernah membahas nama GOR Bung Karna itu,” tandasny.

Sementara itu, Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan dirinya berharap pembangunan GOR tersebut bisa mendongkrak ekonomi.

“Harapannya ada berbagai event nasional maupun regional bisa selenggarakan di Situbondo,” kata Karna Suswandi kepada wartawan.

Karna Suswandi mengakui bahwa pemberian nama GOR Bung Karna tidak diatur dalam undang-undang bahkan tidak ada larangan atas itu.

“Tidak ada pelarangan nama itu, Gelora Bung Karno dibangun oleh Pak Karno, pakai dana APBN dan tidak ada yang protes,” katanya.

Lebih lanjut, Karna Suswandi menyebut jika pihak yang mengkritik pemberian nama tersebut hanya karena iri.

“Yang protes (pemberian nama) itu sebenarnya bangga juga, cuma karena iri dengki hasut akhirnya seperti itu,” pungkasnya.

beras