Khofifah-Emil Kantongi 7 Rekomendasi untuk Pilkada Jatim, Pengamat Politik Sarankan PKB dan PDI-P Segera Amankan NasDem
Berita Baru, Surabaya – Menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim), Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Pertahana, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak resmi mendapat surat rekomendasi dari PKS.
Surat tersebut menjadi rekomendasi ke-7 dari partai politik yang resmi telah dikantongi oleh Khofifah-Emil untuk turun gelanggang kedua kalinya di Pilgub Jatim 2024.
Terhitung, Khofifah-Emil kini telah mengantongi 7 rekomendasi partai politik dan satu dukungan partai politik non parlemen di Jawa Timur.
Tujuh partai pemilik kursi di DPRD Jatim yang sudah memberikan rekomendasi adalah Gerindra, Golkar, Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PSI. Partai pendukung tanpa kursi di parlemen adalah Perindo.
Adapun syarat mengusung paslon di Pilgub Jatim 2024 ialah 20% kursi DPRD Jatim periode 2024-2029 atau sebanyak minimal 24 kursi.
Apabila ditotal, Khofifah-Emil saat ini telah diusung koalisi parpol yang memiliki total sebanyak 62 kursi DPRD Jatim. Jumlah ini sangat cukup bagi Khofifah-Emil untuk mendaftar ke KPU.
Sementara, masih ada 3 partai di Jatim yang belum menentukan arah dukungan di Pilgub Jatim 2024 yakni PKB yang memiliki 27 kursi, PDIP dengan 21 kursi, dan NasDem pemilu 10 kursi.
Melihat dinamika politik yang demikian, Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menyebut momentum ini akan mendorong PDIP segera menentukan koalisi dengan PKB atau NasDem.
“Sampai hari ini PKB dan PDIP belum menentukan. Menurut saya PKB dan PDIP tidak keder, apalagi keduanya partai pemenang pileg 2024 dan berpengalaman di Jatim,” kata Surokim pada Kamis (18/7/2024) dikutip dari detik.com.
Menurutnya, dengan adanya fenomena politik ini harusnya dapat menguatkan intensitas komunikasi antar ke tiga partai itu.
“Justru momentum ini harus bisa menguatkan intensitas komunikasi mereka khususnya PDIP dan NasDem yang memang harus mencari koalisi. Kalau PKB kan bisa mengusung mandiri, jadi relatif bisa lebih santai,” tambahnya.
Koalisi besar Khofifah, tambah Surokim, punya plus minus. Untungnya, Khofifah sudah menentukan wakilnya yakni Emil Elestianto Dardak, sehingga tidak ada perebutan di posisi cawagub.
“Harus diakui bahwa koalisi besar Khofifah-Emil punya banyak surplus yang bisa membuat keder lawan, tetapi politik sebenarnya sangat dinamis dan dalam pemilu langsung, koalisi besar sering juga menghadapi beragam kendala sehingga membuat jalannya tidak mudah,” jelasnya.
Surokimpun memberi saran agar ketiga partai itu harus membentuk koalisi yang percaya diri.
“Jadi kalau boleh menyarankan, PKB, PDIP, dan NasDem jangan keder apalagi grogi. Harus lebih percaya diri dan segera memastikan koalisi agar punya waktu yang cukup untuk menyiapkan segala sesuatunya,” jelasnya.
Surokim menambahkan, PDIP dan PKB harus bekerja keras menjaga NasDem agar punya kekuatan yang mumpuni dan semakin lengkap guna melawan petahana di Pilgub Jatim 2024.
“Bergabungnya PKS memang membawa angin dinamika politik baru di Jatim dan mengagetkan juga. Saya pikir PKB dan PDIP harus lebih pro aktif lagi supaya NasDem masih bisa dijaga untuk membuka peluang koalisi melawan petahana,” tandasnya.