Banjir Rob di Kota Probolinggo Tahun ini Paling Parah
Berita Baru, Probolinggo – Banjir rob disertai gelombang tinggi masih terus mengancam para nelayan di pantai utara Jawa. Kondisi itu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo mengimbau mereka tak melaut hingga 3 hari ke depan.
Selain itu, gelombang tinggi dampak banjir rob sudah menjadi fenomena tahunan. Namun, gelombang tinggi kali ini menjadi yang paling parah dari tahun-tahun sebelumnya. Gelombang tinggi ini juga pernah terjadi 5 tahun silam.
Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo mengatakan, pihaknya intens memantau perkembangan prakiraan cuaca melalui satelit, pergerakan angin, awan, hujan, gelombang, dan cuaca.
Tak hanya itu, petugas BPBD juga mendatangi TKP rawan bencana dampak banjir rob yang disertai gelombang tinggi. Wilayah rawan bencana tersebut ada di 3 pelabuhan di Kota Probolinggo. Sementara perkampungan nelayan juga tak luput dari pantauan BPBD.
Untuk prakiraan cuaca, ia mengaku, selalu memantau antisipasi terjadinya bencana alam. Ia mengungkapkan untuk saat ini kecepatan angin terpantau 8 hingga 13 kilometer per jam, ombak 3 sampai 3,2 meter di perairan Probolinggo.
“Untuk banjir rob akan terjadi 2 hingga 3 hari ke depan dan nelayan dan warga yang beraktivitas di laut diimbau untuk ekstra waspada dan hati -hati,” ujar Sugito saat dikonfirmasi di kantornya, Jumat (20/5/2022).
Kencangnya arus dan tingginya gelombang di perairan Probolinggo diketahui sudah terjadi dalam 4 hari terakhir. Fenomena ini disebut yang terbesar di tahun ini, karena adanya banjir rob disertai gelombang tinggi.
Ombak kencang itu membuat nelayan kabur dari bibir pantai. Mereka memilih banyak yang tidak melaut karena takut dihantam ombak, dan gelombang tinggi.
“Banjir rob, paling besar tahun ini, dan pernah terjadi 5 tahun silam,” ungkap petugas keamanan Pantai Perikanan Mayangan, Kota Probolinggo, Muhari Rakasiwi.