Lestarikan Permainan Tradisional, Imaji Sociopreneur Gelar Lomba Traditional Sports Championship
Berita Baru, Surabaya – Sebagai upaya melestarikan permainan tradisional, Imaji Sociopreneur, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ranting Wuluhan, dan Yayasan Mimpi Indonesia menggelar lomba permainan tradisional bertajuk Traditional Sports Championship atau ‘Transport’ di padepokan PSHT ranting Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Sabtu hingga Minggu, 18-19 Desember 2021.
Diikuti ratusan anak dari 5 desa di wilayah Jember selatan, terdapat dua kategori lomba, yakni pencak silat dan bola kasti.
Moch. Musta’Anul Khusni, direktur Imaji Sociopreneur mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya pihaknya membentuk karakter anak sekaligus mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional yang kian ditinggalkan.
“Ada indikasi anak-anak mulai lebih tertarik dengan permainan dalam gawai pintar. Padahal, permainan tradisional seperti kasti dan silat ini mengandung banyak nilai. Selain membuat tubuh sehat, ada banyak pembelajaran dan nilai luhur budaya di sana,” ujarnya.
Nilai-nilai itu, tambah Anul, disadari atau tidak memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak-anak.
“Sportivitas, kekompakan, serta interaksi sosial pada permainan tradisional, disadari atau tidak, turut membentuk karakter dan mental anak-anak. Nilai-nilai itu yang tak ada dalam permainan di gawai pintar,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Muhaimin, Dewan Pembina PSHT Wuluhan. Menurutnya, setidaknya ada tiga manfaat dari diselenggarakannya kegiatan Transport kali ini.
“Setidaknya anak-anak jadi punya wahana untuk bermain, berlatih, dan belajar,” tuturnya. Terlebih, tambahnya, kegiatan ini pun sejalan dengan semangat pendidikan karakter yang diupayakan pihaknya selama ini melalui pencak silat.
“Dalam pencak silat, bukan sekadar fisik yang dilatih, namun juga mental, karakter dan terutama penanaman nilai-nilai luhur,” tuturnya.
Sementara itu, Sonia Nurdiansa, ketua Yayasan Mimpi Indonesia mengaku sangat antusias saat diajak berkolaborasi oleh Imaji Sociopreneur dan PSHT ranting Wuluhan. Ia turut mengungkapkan keresahan yang sama, yakni mulai hilangnya kenangan permainan tradisional dalam dunia anak saat ini.
“Anak-anak yang lahir di atas tahun 2000-an mungkin tak lagi mengenal gobak sodor, petak umpet, dan kasti. Padahal, ada banyak sekali nilai permainan tradisional yang tak ditemukan dalam ribuan permainan di gawai pintar,” ujarnya. Ia pun berharap kegiatan Transport dapat menjadi stimulus agar anak-anak lebih mengenal kekayaan permainan tradisional di lingkungannya.
Apresiasi juga datang dari Abdul Wafi, pemenang pertama lomba pencak silat kelas G kategori pra remaja. Ia mengaku senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan kali ini.
“Sangat senang karena bisa dapat ruang untuk mengukur kemampuan dari latihan selama ini,” ujarnya. Ia pun berharap kegiatan Transport dapat berlangsung rutin ke depannya.