Membaca Peta Pertarungan Pilgub Jatim, Menanti Arah Dukungan 5 Parpol
Berita Baru, Surabaya – 57 hari lagi atau tepatnya pada tanggal 27 Agustus 2024 mendatang, Pendaftaran bakal pasangan calon (bapaslon) di Pilgub akan ditutup.
Menjelang ditutupnya Bapaslon bacagub dan bacawagub Jatim itu, saat inj baru nama petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak yang muncul di permukaan dengan elektabilitas yang kuat.
Bahkan, Khofifah-Emil telah mengantongi rekomendasi dari lima partai politik (parpol) pemilik kursi di DPRD Jatim periode 2024-2029.
Kelima partai tersebut ialah Gerindra dengan 21 kursi, Golkar dengan 15 kursi, Demokrat yang memiliki 11 kursi, PAN dengan lima kursi, dan PSI dengan satu kursi. Maka apabila ditotal, Khofifah-Emil telah mendapatkan dukungan dari parpol dengan kursi sebanyak 53.
Mengingat adanya minimal syarat pendaftaran ialah 24 kursi DPRD Jatim (20% dari total kursi 120), ini menandakan jika Khofifah-Emil telah memiliki bekal yang cukup untuk mendaftar ke KPU Jatim sebagai bapaslon.
Yang menarik kemudian, ternyata masih ada lima partai politik yang belum menentukan arah dukungan di Pilgub Jatim 2024 mendatang. Bahkan, jika dikonversi dari total kursi, jumlahnya masih 67 kursi sehingga berpotensi menciptakan dua bapaslon baru.
Kelima partai yang belum menentukan yakni PKB dengan 27 kursi, PDIP yang memiliki 21 kursi, NasDem yang mengantongi 10 kursi, PKS dengan 5 kursi, dan PPP dengan 4 kursi.
Sampai saat ini, PKB sebagai partai pemenang di Jatim masih menunggu kesediaan eks Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar untuk maju di Pilgub Jatim 2024. Dengan modal 27 kursi, PKB bisa memberangkatkan calon sendiri di Pilkada kali ini.
“Sejauh ini yang digadang-gadang masih Kiai Marzuki Mustamar,” kata Bendahara DPW PKB Jatim, Fauzan Fuadi saat dikonfirmasi pada Jumat (28/6/2024) dikutip dari detik.com.
Fauzan mengaku senang apabila banyak paslon dan nama baru yang muncul di Pilgub Jatim 2024. Menurutnya, hal tersebut dapat memberi referensi calon pemimpin baru kepada para pemilih.
“Saya pribadi senang kalau ada figur lain turut meramaikan Pilgub Jatim 2024. Kita tunggu bersama-sama, bagaimana perkembangannya nanti,” sebutnya.
Lebih lanjut, Fauzan menegaskan bahwa partainya memiliki komitmen untuk mengusung figur yang memiliki jiwa kepemimpinan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Satu yang pasti, PKB tetap pada komitmen memberikan opsi-opsi figur kepemimpinan terhadap masyarakat Jawa Timur. Semakin banyak opsi, tentu semakin bagus. Masyarakat paham kok, mereka membutuhkan pemimpin yang bagaimana,” lanjutnya.
Sementara itu, PDIP memberi sinyal baru akan menyodorkan nama kadernya untuk Pilgub Jatim 2024 seperti Tri Rismaharini hingga Pramono Anung.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut jika partainya memiliki banyak calon kepala daerah untuk diusung dalam Pilgub Jatim. Di antaranya Mensos Tri Rismaharini, MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas, Seskab Pramono Anung hingga Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Cak Ipin).
PDIP sebagai partai pemenang kedua di Jawa Timur, membutuhkan 3 kursi jika ingin membuat poros baru di Pilgub Jatim 2024.
Terpisah, Partai NasDem juga belum menentukan sikap di Pilgub Jatim 2024. Sempat melirik nama Khofifah, NasDem juga tidak menutup kemungkinan melirik nama baru seperti Sandiaga Uno.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Ketua Bappilu NasDem Jatim Suhandoyo yang mengatakan jika nama Sandiaga Uno punya potensi besar untuk maju di Pilgub Jatim 2024.
“Menarik sekali ada nama Sandiaga Uno masuk di Jawa Timur,” kata Suhandoyo di Kantor NasDem Jatim, Minggu (23/6/2024).
Sosok Sandiaga, dinilai Suhandoyo, memiliki visi misi memajukan suatu daerah menjadi wilayah yang lebih baik yang dibuktikan ketika Sandiaga menjabat sebagai Wagub DKI Jakarta.
“Nama Sandiaga itu merespons, bahkan menggelitik pikiran saya. Bahwa anak muda bernama Sandiaga ini punya gagasan, visi misi yang hebat untuk membangun sebuah daerah,” jelasnya.
Hal yang sama juga dialami PKS. Pemilik lima kursi DPRD Jatim ini masih belum menentukan arah dukungan di Pilgub Jatim 2024. PKS memberi sinyal membuka komunikasi dengan nama-nama yang mengudara saat ini, termasuk petahana Khofifah-Emil.
“Semua berhak untuk memimpin Jawa Timur,” kata Bendahara PKS Jatim Lilik Hendarwati.
Untuk PPP, di tingkatan DPW PPP Jatim, telah memberikan rekomendasi ke Khofifah-Emil. Sementara, di DPP PPP belum memberikan rekomendasi.
Namun, Ketua DPW PPP Mundjidah Wahab meyakini, dalam waktu dekat, Khofifah-Emil akan segera mendapat rekomendasi resmi dari DPP.
“Kita sudah pasti ke Khofifah-Emil, tinggal diserahkan saja menunggu Bu Khofifah selesai haji,” kata Mundjidah saat Bimtek PPP Jatim pasa Sabtu (29/6/2024) lalu.
Sementara itu, Pengamat Politik ARCI Baihaki Sirajt menyebut jika pada Pilgub Jatim 2024 besar kemungkinan akan diikuti oleh dua paslon saja.
“Saya memprediksi hanya dua paslon saja, antara Khofifah-Emil melawan paslon dari PKB dengan koalisinya,” kata Baihaki.
Melihat waktu yang sudah dekat menuju pendaftaran, tambah Baihaki, kemungkinan adanya tiga paslon cukup berat.
“Berat, selain faktor mepetnya waktu, ada faktor lain yakni peluang menang yang cukup berat menghadapi petahana Khofifah-Emil. Faktor cost juga cukup berpengaruh, karena Jatim sangat luas dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk kelas Pilgub Jatim 2024,” tandasnya.