Pertarungan 3 Srikandi di Tanah Para Kiai
PERTARUNGAN 3 srikandi untuk perebutan kursi gubernur Jawa Timur menjadi sorotan menarik. Dalam Pilgub Jatim 2024, KPU Jatim telah resmi menutup pendaftaran bakal calon kepala daerah pada Kamis, 29 Agustus 2024, dengan tiga pasangan calon yang sudah dipastikan akan bertarung.
Ya, hal yang menarik dari kontestasi ini adalah ketiga bakal calon gubernur (cagub) adalah perempuan atau “Srikandi” yang didampingi oleh calon wakil gubernur (cawagub) dari kalangan milenial.
Perpaduan ini menciptakan dinamika baru dalam peta politik Jawa Timur, dengan menonjolkan gabungan pengalaman dan perspektif segar dari generasi milenial. Ini menunjukkan perubahan signifikan dalam politik daerah dan memberi harapan akan adanya inovasi dan pembaruan dalam kepemimpinan di Jawa Timur.
Pertarungan 3 Srikandi
Dalam Pilkada Jawa Timur 2024, persaingan di kursi gubernur melibatkan tiga srikandi, yaitu calon-calon perempuan yang akan bertarung untuk merebut kursi gubernur. Masing-masing dari mereka memiliki pasangan calon wakil gubernur yang mewakili generasi milenial. Berikut adalah gambaran umum dari pertarungan tersebut:
1. Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak
Kandidat pertama ada Khofifah-Emil yang merupakan petahana, kembali mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Mereka secara resmi mendaftar pada Rabu, 28 Agustus 2024. Khofifah-Emil didukung oleh 15 partai, dengan 8 partai dari parlemen di Jawa Timur, yaitu Gerindra, Demokrat, Golkar, NasDem, PSI, PKS, PAN, dan PPP.
Selain itu, ada juga partai-partai luar parlemen seperti Gelora, Buruh, Perindo, PBB, Garuda, PKN, dan Prima yang telah lolos verifikasi. Khofifah yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sosial RI juga merupakan Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Emil, di sisi lain, adalah mantan Bupati Kota Trenggalek.
2. Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta
Tri Rismaharini yang merupakan mantan Wali Kota Surabaya juga telah resmi mendaftar sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada 2 Agustus 2024. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Menteri Sosial RI.
Dalam pencalonannya, Risma didampingi oleh Zahrul Azhar yang terkenal sebagai Gus Hans. Ia merupakan seorang kader Golkar dan tokoh religius dari kalangan NU.
Risma diusung oleh partai PDIP untuk maju dalam Pilgub 2024, dengan dukungan tambahan dari partai Hanura dan Umat. Sebelumnya, Risma sempat menjadi kandidat yang dipertimbangkan untuk bersaing melawan Khofifah sebelum akhirnya diusung untuk Pilgub Jatim.
3. Luluk Nur Hamida-Lukmanul Khakim
Calon ketiga dalam Pilgub Jatim adalah Luluk Nur dan Lukman Khakim yang diusung oleh partai PKB. PKB memberikan dukungan penuh kepada kadernya untuk berlaga dalam kontestasi lima tahunan ini.
Luluk Nur adalah Ketua DPP PKB, mantan anggota IV DPR RI periode 2019-2024, serta anggota Badan Legislatif DPR RI. Sedangkan Lukman Khakim adalah anggota DPR RI dari FraksiPKB yang mewakili Dapil Jatim IX, serta Ketua DPP PKB Bidang Perdagangan dan Perindustrian. Mereka mendaftar keKPU Jatim pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Peta Pilgub Jatim: Pertarungan 3 Srikandi
Pengamat politik Surokim Abdussalam menilai Pilkada Jatim semakin menarik dengan semua cagub perempuan dan cawagub milenial. Meski petahana memiliki keunggulan, penantang dinilai kompetitif. Fahrul Muzaqqi dari Unair menyoroti kebingungan PDIP dalam memilih cawagub bagi Risma, menciptakan kesan panik di publik.
Sementara, PKB membentuk poros sendiri dengan duet LulukNur Hamidah dan Lukmanul Khakim, namun Fahrul menilai keputusan ini mengulang kesalahan Pilgub 2018, di mana PKB mengusung kandidat yang kurang dikenal di Jatim. PKB seharusnya memiliki banyak kader potensial dari Jatim.
Dengan demikian, pertarungan 3 srikandi di Pilgub Jatim 2024 semakin memanas dengan hadirnya tiga kandidat kuat. Pertarungan antara Khofifah-Emil sebagai petahana, Tri Rismaharini yang didukung oleh PDIP, Hanura, dan Umat, serta pasangan Luluk Nur dan Lukman Khakim dari PKB, menjadikan kontestasi ini semakin kompetitif dan menarik.