Peringati May Day, PMII Hukum Unej Soroti Kesejahteraan Buruh Tani
Berita Baru Jatim, Jember — Dalam rangka memperingati hari buruh internasional atau May Day, mahasiswa yang tergabung dalam PMII Rayon Fakultas Hukum Universitas Jember (UNEJ) mengadakan Diskusi Online dengan mengangkat tema “ Memperingati May Day : Kesejahteraan Buruh Tani, Sudahkah Terpenuhi ?”, pada Jumat (1/5/2020) melalui aplikasi Zoom.
Diskusi ini secara spesifik membahas kesejahteraan buruh tani yang dalam perjalanan kemerdakaan Indonesia masih sering ditemui berbagai problem permasalahan buruh tani mulai dari upah yang tidak layak, alokasi lahan pertanian, bahkan sampai pada tindakan tindakan represif negara demi melancarkan misi pembangunan yang sering kali tidak berpihak pada petani itu sendiri.
Rony Ardiansyah sebagai narasumber dalam pemaparannya menyebutkan bahwa problem kesejahteraan petani dapat berangkat dari ketidakberdayaan kelas buruh tani dalam melawan arus kapitalisme yang kian hari makin mendegradasi hak-hak rakyat bawah khususnya kelas petani.
“Pemilik modal seringkali membuat sistem yang mengakibatkan buruh tani tersebut tidak mempunyai pilihan atas kebijakan yang diberikan pemilik modal, belum lagi kebijakan negara yang terlihat tidak pro rakyat bawah dan kelas buruh mengakibatkan semakin terpuruknya kesejahteraan buruh tani itu sendiri,” kata Ronnyi Ardiansyah yang merupakan alumnus Fakultas Hukum UNEJ itu.
Dia menambahkan bahwa kesejahteraan buruh tani harus mampu dimulai dengan keseriusan pemerintah dalam mereformasi agraria.
“Reforma agraria harus mampu diaplikasikan secara nyata dan utuh sebagai bagian dari misi pemerintah di era Jokowi sehingga instrumen hukum seperti Perpres No.86 Tahun 2018 tentang reforma agraria dapat mampu menjadi angin segar atas komitmen pemerintah dalam memperjuangkan kesejahteraan buruh tani,” tambahnya.
Sementar itu, Ketua Rayon Fakultas Hukum, Sastra Dinata mengugkapkan bahwa diskusi tersebut dibuat sebagai maksud agar anggota PMII Rayon Fakultas Hukum mampu melihat problem buruh tani di Indonesia dan mampu merefleksikan esensi dari May Day, sebagai simbol perjuangan kelas buruh atas penindasan yang sering dilakukan oleh negara maupun pemilik modal.
“Diskusi ini bertujuan untuk memberikan stimulus kepada anggota agar peka terhadap kaum kaum mustadh’afin khususnya buruh tani yang sering kali diperlakukan tidak adil atas segala jerih payah nya, sehingga kedepan kami berkomitmen untuk dapat terus mendukung advokasi dalam membela hak hak petani sebagaimana dilakukan PC PMII Jember selama ini”, tutupnya. [*]